Selaras Bahasa
Kontribusi pertama saya dalam pembuatan aplikasi digital di harian Kompas.
Saat diterima bekerja di harian Kompas/PT Kompas Media Nusantara pada Desember 2003, jabatan saya adalah staf penyelaras bahasa redaksi di daerah. Saya bertugas mengecek tulisan-tulisan sebelum naik cetak dari segi tata bahasa, ejaan, dan akurasi data — termasuk mengonfirmasi data apabila terdapat perbedaan — agar tulisan-tulisan tersebut enak dibaca, logis, dan akurat. Saya mendapat bantuan dari Buku Panduan Kompas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kliping koleksi Pusat Informasi Kompas (PIK) di Kompasnet, dan mesin pencari internet dalam mengerjakan tugas-tugas.
Buku Panduan Kompas menjadi acuan utama karena memiliki daftar nama tokoh beserta jabatan atau profesi, daftar kata baku menurut Kompas, padanan istilah asing, dan sebagainya. KBBI menjadi acuan kedua untuk kata-kata baku dalam bahasa Indonesia. PIK memiliki basis data kliping artikel Kompas sejak 1965. Mesin pencari internet menjadi sandaran akhir apabila ketiga item sebelumnya tidak menyediakan data valid.
Keempat alat bantu ini bukannya tanpa kelemahan. Data di Buku Panduan Kompas jelas tidak bisa langsung diperbarui secara serentak sehingga penuh coretan koreksi. KBBI cukup tebal dan berat sehingga proses pencarian kata baku perlu teknik tersendiri. Basis data PIK hanya berisi kliping artikel sudah dimuat yang kadang juga memuat kesalahan karena tidak dikoreksi. Ini berakibat informasi simpang siur. Jangan tanya saya mengenai akurasi data di internet.
Masalah yang muncul kemudian adalah saya dituntut untuk bekerja cepat dan akurat. Cepat bisa diartikan membaca dan mengecek data artikel dalam 5 menit karena mengejar tenggat. Bisa dibayangkan pekerjaan saya menjadi sangat melelahkan dan berujung stres karena tulisan yang lepas dari saya harus sempurna nirkesalahan.
Saya lalu membuat basis data sendiri yang bisa saya tambah, perbarui, dan hapus sesuai kebutuhan. Usaha ini tidak sia-sia karena, bak gayung bersambut, beberapa rekan penyelaras bahasa dan atasan saya di kantor Jakarta juga antusias. Mulailah saya membuat aplikasi sederhana dengan kriteria utama:
- Aplikasi menampung data seperti kata baku (beserta versi tidak bakunya), nama tokoh beserta jabatan/profesinya, singkatan dan akronim, istilah asing dan padanannya, serta nama negara.
- Pengguna bisa mencari apa pun menggunakan full-text search di MySQL.
Ketika diuji coba, hasilnya menggembirakan. Pengguna menemukan string yang dicari dalam waktu kurang dari 1 detik. Peningkatan kecepatan luar biasa jika dibandingkan dengan cara sebelumnya yang membutuhkan waktu 2-3 menit. Keunggulan lain aplikasi ini adalah datanya selalui terbarui dan atasan selalu memvalidasi setiap entri/lema sehingga ada satu sumber kebenaran.
Aplikasi ini pun berkembang dengan penambahan fitur kabar (semacam wall di Facebook), jadwal kerja, dan pengelolaan pengguna. Penggunanya pun tidak lagi terbatas di kalangan penyelaras bahasa redaksi harian Kompas, tetapi juga penyelaras bahasa bagian iklan, jurnalis, editor buku di Penerbit Buku Kompas, dan penyelaras bahasa di Kompas.com serta Kompas TV.
Alamat aplikasi ini pun berubah-ubah. Awalnya nebeng dulu di server yang saya sewa (selaras.yudhawijaya.com). Pada Maret 2011 kami membeli domain selarasbahasa.net dan aplikasi ini pun menyandang alamat baru. Ini bertahan hingga 2015 ketika kami boyongan lagi ke server Linux perusahaan dengan alamat selarasbahasa.print.kompas.com. Akhirnya pada 2017 hingga kini, aplikasi ini menempati rumah baru di selaras.kompas.id.
Sebelum menempati rumah baru ini, aplikasi ini saya tulis ulang menggunakan Laravel 5.4. Karena tidak disarankan untuk menggunakan full-text search, saya mulai memanfaatkan Elasticsearch yang kebetulan juga sedang dalam proses inkubasi di perusahaan. Ini kali pertama saya juga berkenalan dengan Vuex, pustaka pengelolaan state untuk aplikasi Vue.js.